Teknojuang.com – Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) saat ini sudah aktif. Dengan berlakunya NIK sebagai NPWP, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menginformasikan bagaimana cara validasi NIK jadi NPWP.
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dikabarkan telah mencatat 53 juta Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang mana terintegrasi sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) per tanggal 8 Januari 2023. Jumlah tersebut mencakup 76,8% dari total 69 juta NIK.
Tutorial Cara Validasi NIK Jadi NPWP
Berikut ini adalah tutorial cara validasi NIK jadi NPWP yang perlu diketahui. Yuk simak pembahasan lengkapnya sebagai berikut.
- Silahkan Anda masuk ke laman pajak.go.id
- Tekan login atau akses langsung ke dalam laman djponline.pajak.go.id
- Silahkan Anda masukan 16 digit NIK
- Pakai kata sandi akun pajak yang Anda miliki
- Selanjutnya masukkan kode keamanan yang sesuai
- Jika Anda berhasil masuk, maka informasi NIK/NPWP16 telah tersedia di NPWP terbaru
Namun, jika Anda tidak berhasil maka Anda dapat ikuti beberapa langkah dibawah ini.
- Silahkan Anda masuk ke laman pajak.go.id
- Tekan login atau akses langsung ke djponline.pajak.go.id
- Selanjutnya masukkan 15 digit NPWP
- Pakai kata sandi akun pajak yang punya
- Masukkan kode keamanan yang sesuai
- Tekan ikon baris tiga
- Selanjutnya, masuk ke menu profil dan pilih Data Profil
- Masukkan 16 digit NIK sesuai dengan KTP
- Cek validitas data dengan cara tekan tombol Validasi
- Tekan ubah profil
- Jika Anda berhasil, maka Anda bisa keluar dan ulangi proses login dengan menggunakan NIK
Jika data NIK Anda sudah berhasil diinput, maka Anda juga bisa memasukkan data diri. Diantaranya seperti nama lengkap, alamat, nomer ponsel yang masih aktif untuk urusan pajak dan lain sebagainya
Kesimpulan
Sebagai informasi tambahan, dengan NIK jadi NPWP maka masyarakat akan menjadi lebih mudah. Hal ini sebab tidak perlu lagi repot untuk mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) karena integrasi NIK sebagai NPWP sudah berjalan.
Validasi NIK-NPWP sangat menguntungkan bagi Wajib Pajak termasuk untuk meminimalisir risiko pemeriksaan pada penghasilan dan harta mana saja yang perlu dilaporkan saat lapor pajak SPT tahunan berlangsung. Demikian pembahasan kali ini, semoga informasi yang disampaikan di atas bermanfaat!
